Kerontokan rambut bukanlah sesuatu yang menakutkan jika rambut yang rontok hanya sedikit. Tapi bagaimana jika rambut Anda rontok dalam jumlah yang banyak?
Jika Anda memiliki rambut normal, maka pertumbuhan rambut Anda juga akan mengikuti siklus pertumbuhan yang normal. Secara alami, rambut tumbuh pada fase Anagen yang berlangsung selama 3-4 tahun dan rambut akan beristirahat pada fase Telogen yang berlangsung sekitar tiga bulan. Pada akhir fase Telogen, rambut akan mengalami kerontokan dan digantikan dengan rambut yang baru.
Terbilang normal jika Anda kehilangan setidaknya 100 helai rambut per hari. Namun jika rambut rontok lebih dari jumlah tersebut, maka rambut Anda termasuk dalam kategori kerontokan yang abnormal. Hilangnya rambut secara berlebihan masuk dalam kategori normal saat seseorang semakin tua. Namun, hilangnya rambut juga dapat disebabkan oleh penyakit atau obat tertentu.
Pria memiliki potensi yang lebih besar untuk mengalami rambut rontok. Jika pada wanita kerontokan terjadi di bagian atas kulit kepala, maka berbeda dengan kerontokan rambut yang terjadi pada pria. Kerontokan pada pria paling sering terjadi pada bagian atas kepala, yang biasanya akan berbentuk seperti cincin berbentuk tapal kuda rambut di seluruh sisi kepala. Kerontokan rambut tersebut akan berujung pada kebotakan. Penyebab utamanya dapat berasal dari gen serta dapat pula dipicu oleh hormon testosteron yang mereka miliki.
Ada pula bentuk kelainan yang dapat menyebabkan rambut rontok. Seseorang yang memiliki kondisi autoimun yang disebut alopecia areata akan kehilangan rambut pada kulit kepala, bahkan pada bagian lain dari tubuh mereka. Selain itu kelainan psikologi bernama trikotilomania juga bisa menyebabkan kerontokan parah pada rambut. Kelainan ini membuat para penderitanya secara kompulsif mencabuti rambut mereka sendiri. Mengikat rambut terlalu ketat, mengecat atau mengeriting rambut juga dapat menjadi penyebab rontoknya rambut.
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang menjadi penyebab terjadinya rambut rontok :
- Obat-obatan seperti antidepresan, retinoid, NSAID, pengencer darah, pil KB dan pengobatan hormonal lainnya, obat tekanan darah tinggi, kemoterapi, dan radiasi
- Infeksi berat
- Operasi mayor
- Kelebihan atau kekurangan hormon tiroid
- Permasalahan hormon lainnya
- Stres berat
- Penyakit autoimun, seperti lupus
- Infeksi jamur kulit kepala
- Kehamilan dan melahirkan
Ketika penyebab kerontokan rambut adalah obat, segera hentikan penggunan obat guna mencegah kerontokan lebih lanjut. Rambut rontok akibat obat, radiasi, dan kemoterapi akan dapat kembali tumbuh setelah proses pengobatan selesai.
Kerontokan yang parah dapat diatasi dengan menutupinya dengan wig atau topi. Selain itu, transplantasi rambut juga dapat menjadi solusi guna mendapatkan rambut pengganti yang lebih permanen.
No comments:
Post a Comment